Lima puluh tiga.

 Four years ago, I used to love someone with all of my heart. 
He have my whole heart, without prejudice, without having any thoughts and without even looking back in the past. 
He used to tell me that I was his world. 
His everything. 
I practically created, for him. 

But things went different, we started having our own personal thoughts. 
Getting heated into conversations, got into petty arguments. 
We had that, a lot. 
And it was never ending, never. 

This man, the one that I called home - bailed on me, bailed on us. 
He bailed on the only relationship that I held really tight. 
He said he wasn't ready, but I was damn sure he lied. 

I have found that he had loved another woman, while he loved me. 
He can choose to be faithful, to make me the only woman. His woman. 
But, he decides to love another woman. 
I wasn't lying, my heart shattered into pieces. 

In the midst of struggling to deal with my condemned destiny, I crawled backup. 
I know I wasn't thinking straight but I had to do what I need to do.
I decided to stay, and became number two. 

Even he had loved me first, he puts me second. After her. 
I felt terrible. Never have I ever placed at this lowest. 
This was the lowest place I ever be, I was forever condemned. 
It feels good tho, because he decided to love me too. 
And then, it all changed again. 

I'm not sure what happened, but I left him. 
I talked to him, peacefully. I spoke my mind. I told him what I felt. 
That was the first time, I was really calm. 
I said, thank you to him. Thank you, for you had loved me at your hardest. 
Between us, I was the one who had loved you harder than ever. 

Thanks to you, I walked. 
Thanks to you, I move forward. 

Well, decades later - I realised that I'm still looking over my shoulder
-- to see if I can manage to catch his glimpse among all those people. 

Because I have missed him, at my hardest. 
My forever home, my world. 

Lima puluh dua.

 2024. 

Sedar tak sedar, lama sungguh aku abaikan diari rahsia aku ini. 
Bukan sengaja, tetapi banyak perkara menghalang aku dari mengabadikan diri kepada entri - entri ini. 
Tahu tahu, dah nak masuk separuh tahun 2024. 

Banyak perkara berlaku, terlalu banyak. 
Dari kehilangan, kepada munculnya sesuatu yang indah kepada kehilangan semula. 
Semua itu macam sebentuk hukuman, tapi ada sesetengahnya macam sebentuk kebahagiaan. 
Entah lah, nak diluah mati emak nak ditelan mati bapak. /

Seperti apa nya kehidupan aku sekarang, aku sendiri tak pasti. 
Apa yang aku cuba kejar, cuba kecap dan impikan selama ini telah lama aku kuburkan. 
Saat cinta itu mati. Cinta yang mana?
Cinta yang tidak diketahui wujudnya, sama ada mental atau fizikal. 

Terdetik aku ingat mengiaskan semula diari rahsia ini, saat aku terlihat ciapan masa lampau aku. 
Aku baca satu satu, 
Aku tuntun setiap entri aku sambil mengingat perihal lampau. 
Dan aku sedar, tatkala masa berlalu pergi - aku sememangnya manusia yang sentiasa sedih. 

Nanti lah, kalau aku rasa ada isi lagi dalam hati aku sambung tulis dekat sini. 
Sekarang ni banyak benda dalam kepala aku yang perlu aku risaukan, 
Paling risau pasal hati aku -- banyak sangat nangisnya. 

Limapuluh satu.

 Sekian lama aku meninggalkan suasana penulisan ini, 
aku rindu untuk curahkan apa yang terbuku -- 
dimana semua rasa itu berantakan celarunya dilubuk hati sendiri. 

Tiada siapa tsahu apa yang berada dipenghujung sanubari hati, 
tiada siapa yang tahu bagaimana rasanya pabila semua perasaan dipendam, 
disimpan, 
ditutup rapi, 
dilindung kemas, 
kerna takut nanti disalah arti pada setiap bait yang dilontarkan. 

Aku faham, 
sesungguhnya jalan cerita yang aku pilih in bukan lah satu sejenis kebahagiaan yang aku bayangkan. 
Barangkali, mungkin aku sahaja yang merasa asing. 

Barangkali. 

Limapuluh.

Aku cuba, dan aku gagal. 
Engkau yang aku temukan, adalah bukan sebuah bait yang indah. 
Engkau yang aku temukan, adalah kepunyaan orang dan mustahil akan menjadi milik aku. 
Engkau yang aku temukan, adalah insan yang hanya aku mampu lihat dari jauh. 

Mampu lihat tapi tak mampu memiliki. 
Mampu lihat tapi tak mampu untuk dirangkul. 
Mampu disayang tapi sayangnya, rasa itu dirahsiakan. 

Engkau yang aku temukan itu, 
tidak pantasnya aku berdiri dan berjalan seiringan dengan dirimu. 
Terlalu sempurnya diri kau itu, sehingga kan aku tak mampu berdiri berpaksi kan bumi yang nyata. 

Dan pada ketika itu, aku hanya mampu menuntun jalanmu dengan kepala yang merebah ke bumi, 
memikirkan keadaan aku dikala engkau pilih untuk membahagiakan orang lain
--- bukan aku semestinya. 

Engkau yang aku temukan itu, 
adalah orang yang salah muncul pada masa yang benar. 

Masa yang --- dimana, aku sudah siap sedia untuk bercinta semula. 



Empatpuluh sembilan.

Sedar tak sedar, sudah menjelang 2022. Masih terlalu banyak lagi benda yang aku belum capai, belum aku kejar dan tidak aku terkejarkan. Terlalu banyak benda yang perlu aku fikirkan, yang perlu aku rasa dan yang perlu aku utarakan. Tapi semuanya seperti tidak jatuh ke tempat yang sepatutnya, seperti yang aku rancang. 

Tidak jelas disini, kesemuanya tidak pergi seperti yang aku mahukan. 
Tidak jelas disini, kesemuanya tidak pergi seperti yang aku butuhkan. 
Tidak jelas disini, kesemuanya tidak mumpun kekal. 

Tahun 2021, 

Aku kehilangan beberapa orang yang aku sayang. 
Orang yang aku mumpun sanjung - serumpun sayangnya di dalam hati. Aku kirakan 2021 sudah memberi tamparan realiti yang keras buat aku, ternyata aku salah. Aku tahu yang aku bakal berkecil hati lagi di tahun mendatang - yakni tahun 2022.

Setara dengan apa yang mendatang, aku sedar yang aku tidak lagi sekuat dulu. Tidak lagi berada dalam fasa dimana aku tidak ambil peduli cakap cakap orang, tidak lagi kisah perihal ada atau tidak ada. Aku tidak lagi menjumpai diri aku berdiri atas satu garisan yang teguh - dimana semua benda berada dalam posisi yang aku inginkan. 

Hanya sekarang ini yang aku mahukan adalah sejenis kegembiraan. Kegembiraan dimana aku sendiri tidak perlu kejar, biarkan ia datang sendiri. Biarkan ia datang memeluk tubuh yang sunyi ini, biarkan ia sapu airmata aku tatkala ia jatuh dimasa aku sendiri tidak sadar. Aku mahukan sesuatu yang lebih, mudah bukan sulit. Aku mahukan sesuatu yang lebih indah tapi tidak menyukarkan. 

Tapi terkadang, yang mudah itu tidak mudah untuk datang. Dan yang tidak menyukarkan itu, tidak mudah untuk dicari. Diperlukan, tapi tidak dijumpai. Dimahukan, tetapi ia tidak mahu datang menyerah diri. Jenis rasa apa yang ada dalam kepala ini? Di setiap benak fikiran aku, jenis rasa apa kah yang sedang aku lihat? Jika diikutkan, aku tahu aku tidak berani merampas risiko itu. Walaupun aku tahu suatu masa dulu aku seseorang yang berani mati, tapi aku tidak lagi seperti itu. Seperti yang aku pernah tahu, aku pernah jadi seseorang yang kuat - yang tidak pernah toleh ke belakang. 

Sekarang? Tatkala aku berjalan, aku sering berhenti dan berpaling - malah berjalan ke belakang semua. Melihatkan setiap sisa kebodohan yang aku pernah alami, dan lakukan. Terpaling bodoh, pernah aku hidup dalam siksaan sanubari sendiri. 

Tolong aku Tuhan, aku takut. 

Empatpuluh lapan.

Dear R,

    It's been a while since I ever write you a letter. Or, did I forget how to write one? Anyways, how do I begin on this? Let me just quickly find my guts and tell the damn world how much you meant to me. 

    I have always thought that I don't deserve love at all - not anymore. After years of mending the broken pieces, settling down, taking care of my own heart just because I am afraid to devote myself to love again ---- I have finally come to my own sense that you're just beyond perfect. You might not realise that but hey, I'll go easy on you okay? Trust me and trust the process. 

    I know we both have a hard life, to begin with. Sometimes, we don't go easy on ourselves - not because we're afraid but it because we do not have that kind of guts to do. What kind of gutsy needed in order to paint a perfect picture of life? By saying life - does it involve both of ours too? 

    I have fall for you, real hard when the first time I lay my eyes on you. Your eyes, your smiles and your warm laughs - it's just happened to make me go crazy. I am mad over you, not mad - mad but more to crazy about you. You're that one person that I have always wanted to look up every single time I woke up from my sleep. The tiredness, the exhaustion of work just simply go away just by the glance of your husky voice. I remember how short your eyelashes is but I love your eyebrows. They were black and bushy. In fact, we have the same eyebrows line and figure - to be precise. Every time I look at you, it just trips me and keep taking me back to the downtown memory lane. It never gets old, you see. 

    You might have think that you're not perfect - none of the humans ever felt that away. In logically speaking, perfect doesn't exist. It's just how did you complete each other and covers up each other flaws. I feel the tingling sensation every time our skin touch - bare skin. Every strokes of the skin whenever you touch me, it gives me a crazy chills which I can't even explain how does it goes. But knowing me - I always express whatever I feel straight away so that you won't feel abandon nor neglected. Please don't ever say that you're not enough. I have feel far more than that, I'll bet my life on it. 

    It's not easy for me to love again, it was damn hard. But that day, I have come to my sense that I shall give my heart a chance to love. A chance to feel loved and a chance to sends out love - to someone who really deserves it. And my heart desires you, R. My heart choses you, over anything else. I have chosen you, to let our feelings mesmerised and to dance to any of the love songs that we both loves to hear. Should I prove to you that I don't play around? Should I prove to you that I really wanted to make the world a better place - for you and for me. For both of us. Should I prove to you that I really need you, not only now but in many many upcoming years. 

    My love, R. I am in love with you - madly, deeply in love with you. Not a day goes by that I don't misses your smile, that I don't misses you. Not in a million years or eternity. When I called upon your name, I want you to feels happy and loved. I want you to know that I am doing in all of my power to not stumble upon any unnecessary feelings and starts growing more mutual love with you. 

I love you, R. Always and forever - till death do us apart. 

Love, 
A. 

Empatpuluh tujuh.

Salam lima tahun, duhai diari rahsia aku.

Terima kasih kerana selalu ada dikala aku sepi,
dikala aku sendirian,
dikala aku teringin menulis.

Entri kali ini mungkin berlainan, kerana disini hanya ingin aku coretkan sedikit kenangan bersama-sama dari awal aku dirikan diari rahsia aku ini.
Awalnya, aku sendiri tidak tahu apa yang perlu aku tulis dan apa yang aku boleh tulis disini.
Lama kelamaan, aku sadar yang menulis itu tidak perlu dirancang. Tidak perlu dilakar dulu ceritanya, menulis tu biar dari hati.
Aku suka berkarya, namun karya aku itu biar aku sahaja yang tahu.
Aku tidak perlu menjaja karya aku kesana-kemari kerana;
biar aku sendiri baca karya aku dan biar aku sendiri nilai karya aku.

Jujur,
karya aku tidaklah bagus mana. Cumanya, cukup buat aku bahagia bila aku baca semula.
Aku padankan semula cerita-cerita yang aku pernah tulis.
Dan aku akan bilang pada diri aku sendiri, "Wow, I did an amazing job!"

Sekali lagi, terima kasih duhai diari rahsia kerana sudi berkongsi tempat dengan aku dalam arena melorek perasaan. Sesungguhnya aku gembira, sungguh.